Wednesday 1 January 2014

Untukmu

Aku hanyalah insan biasa, banyaklah kekurangan yang ada dalam diriku jika dibandingkan degan yang lain. Aku hidup degan cara apa adanya, dimana yang aku usahakan saat ini hanya cukup untuk diriku sendiri. Dan jika aku menikah itu hanya cukup untuk menafkahi keluarga yang kubentuk, dan tentu dalam keadaan yang sederhana pula. Aku tak memiliki kekayaan lahiriah yang berlebih karna aku takut kelak menjadi insan yang mencintai dunia dan melupakan ajaran agamaku.

Aku mengenalmu walaupun sedikit. Namun pengetahuan yang sedikit itu telah menimbulkan keinginanku untuk mengenalmu lebih banyak. Allah telah menanamkan dalam qalbuku benih benih kasih, sehingga senantiasa aku berpikir tentangmu. Aku tak pernah tahu mengapa demikian, sesungguhnya itu diluar kuasaku.

Aku tidak pula tahu apakah aku ini pantas mengenalmu lebih jauh degan jalan ini. Aku tidaklah tahu apakah insan sepertiku mampu mendapatkan rasa ikhlasmu untuk saling mengenal dengan jalan Allah. Hatiku selalu bertanya tanya adakah dalam dirimu tersirat keinginan yang sama degan apa yang ada dalam Qalbuku ?.

Ketahuilah , andaikata jalan ini terbuka, aku berharap antara kita dapat menyatukan dua hati dalam ikatan yang kokoh sepanjang sejarah hidup. dan andaikata jalan ini terbuka, ketika didepan terdapat aral yang melintang, itu tidaklah menjadikan halangan bagi kita menempuh jalan Allah. Ketika jalan ini terbuka, maka kekuatan cinta yang bersemi akan tetap berkembang menjadi besar sehingga karang terjal dihadapan bukanlah halangan untuk berusaha saling mengikat dalam ikatan ijab dan qabul yang diridhoi Allah.

Jika jalan ini adalah kebolehan darimu, maka berilah aku sinar harapan yang memungkinkan aku memahami tanda-tandamu. Degan tanda ini pula aku akan mengerti kapan aku akan memulai berjalan menuju jalan Allah bersamamu. Aku akan menanti degan segala kesabaran hati, melihat sinar harapan yang sama dipelupuk matamu yang bening sejernih mutiara alam.