Samsung dan Xiaomi adalah dua di antara OEM smartphone paling populer di
dunia. Samsung saat ini masih menduduki peringkat satu produsen smartphone di
dunia, sementara Xiaomi berada di urutan ke 5 dunia, dan nomor satu di Cina.
Fakta saat ini, banyak OEM yang berbasis di China yang mengkopi OEM sukses
dan membuat smartphone yang terlihat sangat mirip (kadang-kadang hampir
identik) dengan model yang lebih populer, namun dengan kualitas dan spesifikasi
yang lebih rendah dan.
Nah, aplikasi AnTuTu kini telah menemukan cara untuk mengidentifikasi
smartphone tiruan dan telah merilis sebuah laporan yang agak menarik.
Samsung dan Xiaomi adalah dua brand smartphone yang paling disalin. 37,30%
produk dari pasar smartphone 'palsu' meniru brand Samsung dan 30,96% nya
merupakan kopian dari Xiaomi. Huawei menempati peringkat ketiga sebagai
smartphone yang paling banyak dipalsu dengan persentase 3,97%.
Xiaomi Mi Note merupakan perangkat yang paling banyak dikloning dengan
persentase 31,82% dari pasar smartphone 'tiruan', diikuti oleh Redmi Note
(12%), Xiaomi Mi3 (9,39%), Galaxy Note 3 (8,82%) dan Galaxy Note 4 ($ 7,01%).
Pasar smartphone China adalah pasar terbesar di dunia, dan kompetisi antar
brand benar-benar sengit di sana. Saat ini banyak produsen smartphone disana
mengeluarkan produk-produk yang cukup mengesankan. Namun tetap saja selalu ada
orang-orang yang mencoba untuk mengkloning perangkat yang populer di pasar
mengambil keuntungan finansial.
Yang cukup menarik menurut AnTuTu, jumlah smartphone kloningan yang ebredar
tahun ini sebenarnya lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian,
kehadiran smartphone 'palsu' memang sudha menjadi bagian tak terpisahkan dari
market smartphone.
Sumber : Android Indonesia
No comments:
Post a Comment